Senin, 02 November 2009

Lingkungan kantor

ARTI LINGKUNGAN KANTOR (LINGKUNGANFISIK DAN LINGKUNGAN NON FISIK)
a. Lingkungan Fisik
1) Pengertian lingkungan kerja fisik
Lingkungan kerja fisik adalah keseluruhan atau setiap aspek dari gejala fisik dan sosial-kultural yang mengelilingi atau mempengaruhi individu. (Komarudin, 2002 : 142).
Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya penerangan, suhu udara, ruang gerak, keamanan, kebersihan, musik dan lain-lain (Alex. S. Nitisemito, 2002 : 183).
Berdasarkan definisi tersebut dapat dinyatakan lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan bekerja yang mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan beban tugasnya. Masalah lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangatlah penting, dalam hal ini diperlukan adanya pengaturan maupun penataan faktor-faktor lingkungan kerja fisik dalam penyelenggaraan aktivitas organisasi.
2) Faktor-faktor lingkungan kerja fisik
Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya didalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Faktor-faktor lingkungan kerja fisik adalah sebagai berikut :
a) Pewarnaan
b) Penerangan
c) Udara
d) Suara bising
e) Ruang gerak
f) Keamanan
g) Kebersihan
h) Musik
Berdasarkan faktor-faktor di atas dapat dijabarkan sebagai berikut :
1) Pewarnaan
Masalah warna dapat berpengaruh terhadap karyawan didalam melaksanakan pekerjaan, akan tetapi banyak perusahaan yang kurang memperhatikan masalah warna. Dengan demikian pengaturan hendaknya memberi manfaat, dalam arti dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. Pewarnaan pada dinding ruang kerja hendaknya mempergunakan warna yang lembut.
Warna yang baik dipakai pada ruangan yang sempit adalah warna putuh, karena dengan putih ruangan tersebut akan nampak lebih luas, bersih yang dapat membantu pekerjaan yang memerlukan ketelitian. Di sini bukan warna saja yang perlu diperhatikan, karena kombinasi warna yang salah dapat menimbulkan rasa yang kurang menyenangkan bagi orang yang memandangnya. Rasa yang tidak menyenangkan akan menyebabkan turunnya semangat kerja karyawan, masalah warna bukan hanya pada dinding saja, namun juga warna mesin, peralatan dan bahkan warna seragam yang dikenakan oleh karyawan.
Sistem penerangan yang mempergunakan dinding atau sebagai pembaur sinar, kembali dapat mempengaruhi warna yang dipergunakan dalam ruangan kerja karyawan, sehingga dapat menimbulkan penerangan yang baik di dalam ruangan kerja tersebut.
2) Penerangan
Penerangan dalam ruang kerja karyawan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan semangat karyawan sehingga mereka akan dapat menunjukkan hasil kerja yang baik, yang berarti bahwa penerangan tempat kerja yang cukup sangat membantu berhasilnya kegiatan-kegiatan operasional perusahaan.
Atas dasar hal tersebut di atas maka, pemeliharaan sistem penerangan ini sangat diperlukan di dalam suatu perusahaan, walaupun demikian sistem penerangan ini hanya menunjang saja bukan satu-satunya faktor yang menentukan berhasilnya proses produksi. Disamping faktor penerangan, faktor-faktor lain juga harus diperhatikan.
3) Udara
Di dalam ruangan kerja karyawan dibutuhkan udara yang cukup, dimana dengan adanya pertukaran udara yang cukup, akan menyebabkan kesegaran fisik dari karyawan tersebut. Suhu udara yang terlalu panas akan menyebabkan menurunnya semangat kerja karyawan di dalam melaksanakan pekerjaan.
Adapun suhu udara atau temperatur ruang kerja karyawan yang didapat dipertahankan baik pada musim panas maupun di musim dingin adalah bahwa suhu udara harus dipertahankan di bawah 21oC untuk menekan kelembaban.
4) Suara bising
Bunyi bising sangat diperhatikan, karena dapat membantu kesenangan kerja, merusak pendengaran dan dapat menimbulkan komunikasi yang salah. Oleh karena itu setiap perusahaan selalu berusaha untuk menghilangkan suara bising tersebut atau paling tidak menekannya untuk memperkecil suara bising tersebut. Dengan terganggunya seseorang atau karyawan didalam melaksanakan pekerjaan mengakibatkan pekerjaan tersebut salah sehingga jumlah dan mutu barang yang dihasilkan menurun.
Kemampuan perusahaan di dalam menyediakan dana untuk keperluan pengendalian suara bising tersebut, juga merupakan salah satu faktor yang menentukan pilihan cara pengendalian suara bising dalam suatu perusahaan.
Suara bising dapat dihindari dengan suatu tindakan seperti:
a) Mengurangi intensitas dari bunyi itu pada sumbernya dengan mengadakan perubahan atau modifikasi mesin secara mekanis.
b) Mencegah terpencar atau meluasnya suara bising tersebut dengan mengisolasikan atau menutup rapat-rapat suara bising tersebut.
c) Menghindari adanya alunan suara yang memantulkan dengan jalan menyerap suara itu dengan bahan-bahan penyerap suara itu seperti rock wall atau fiber glass.
5) Ruang gerak
Dalam suatu perusahaan hendaknya karyawan yang bekerja mendapat tempat yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas. Seseorang tidak mungkin dapat bekerja dengan tenang jika tempat yang tersedia tidak dapat memberikan kenyamanan.
Padatnya tempat sama ruang gerak yang sempit dapat mengurangi semangat kerja karyawan dalam melakukan aktivitasnya. Dengan demikian ruang gerak di dalam melaksanakan pekerjaan perlu diperhatikan, sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik, dan begitu juga sebaliknya jika ruang gerak terlalu lebar akan mengakibatkan pemborosan biaya.
Oleh karena itu ruang gerak untuk tempat karyaw

Standarisasi kantor

Standarisasi adalah proses penentuan standar-standar atas kesatuan ukuran. Yang kemudian membabandingkan kuantitas, nilai, ataupun performance hasil kerja. Standarisasi merupakan spessifikasi, yang ditentukan teliti meliputi. Produk, material, karakteristik, dan lain-lain. Standarisasi memberikan keuntungan kepada pihak konsumen (mutu barang menjadi lebih baik, narga menjadi lebih rendah), manajer (daapat membantu dalam memberikan pemberian dan pembelian, penjualan dan pembayaran), buruh (membuat pekerjaan relative menjadi lebih mudah).
Standardisasi peralatan alat-alat tulis kantor.
1. Memperoleh harga lebih murah dengan membeli dalam jumlah banyak.
2. Mengurangi biaya pemeliharaan karena menggunakan beberapa merek yang sama.
3. Mengembangkan departemen layanan milik perusahaan sendiri yang lebih mudah dan ekonomis.
4. Menggunakan sekelompok pegawai yang dapat mengoperasikan semua mesin secara ekonomis.
5. Melatif operator lebih mudah dan sederhana.
6. Membeli dan menggunakan kertas kantor yang sesuai dengan merek mesin.
7. Menyederhanakan ketinggalan jaman dan nilai jual peralatan, yang penting untuk pajak pendapatan dan sifat nilai jual peralatan.
Standarisasi mesin dan perabot alat/perkakas kantor
1. Mesin tulis
Mesin tulis adalah mesin yang digunakan untuk menulis dan digerakkan secara mekanis dengan menggunakan tenaga listrik.
2. Masin ganda
Mesin ganda ada dua yaitu pertama mesin ganda system mekanik (mesin stensil) dan yang kedua mesin ganda sistem elektronik berupa foto (berupoa mesin foto kopi)
3. Mesin cetak
Mesin cetak yaitu mesin cetak mini sebagai alat perkantoran yang diperlukan untuk pencetakan –pencetakan sesauatu yang sangat berhubungan langsung untuk pemenuhan kebutuihan kantor.
4. Mesin computer
Mesin computer yaitu suatu mesin yang cara bekerjanya menggunakan system elektronik yang bersifat moderen serta bermanfaat dalam efektifitas dan evisiensi.
5. Mesin hitung
Mesin hitung yaitu alat yang digunakan mempermudah penghitungan.

Standarisasi ruang kantor
Adalah pengaturan ruangan kantor serta penyusunan alat-alat dan perabotan pada luas lantai dan ruangan kantor yang tersedia untuk memberikan sarana bagi pekerja.
Tujuan standarisasi tata ruang kantor.
1. Menggunakan ruangan yang ada guna dimanfaatkan untuk faedah ekonomis yang lebih besar.
2. Memudahkan pengawasan manajer terhadap para staf yang sedang bekerja
3. Memudahkan arus komunikasi dan arus kerja
4. Memberikan kepuasan dan kenyamanan kerja
5. Menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pegawai
6. Memudahkan pegawai dalam penyimpanan arsip
7. Memberikan rasa aman dan keleluasaan pribadi
8. Menjauhkan pekerjaan yang menimbulkan bunyi keras
9. Menciptakan citra dan kesan yang baik bagi para pelanggan dan tamu perusahaan

Standarisasi formulir
Formulir kantor merupakan sehelai kertas yang menyediakan ruangan untuk memuat catatan-catatan , informasi atau instruksi-instruksi yang akan diteruskan kepada individu-individu, departemen atau perusahaan lain. Formulir yang ada dan diciptakan dikantor sangat banyak jenis dan ragamnya, mulai dari formulir pesanan barang, riwayat hidup pegawai sampai formulir isian angket. Formulir-formulir itu ada yang keperluannya bersifat intern atau local dan ada yang bersifat nasional. Formulir yang bersifat nasional pada umumnya sudah distandariser oleh instansi yang berwenang atas formuir tersebut, sehingga bagi instansi yang lain tidak perlu mengadfakan atau menciptakan formulir sejenis yang berlainan. Diantara sekian banyak jenis formulir, yang sangat menonjol peranannya ditinjau dari segi frekuensi pemakaian dan peran identitasnya, juga sebagai alat komunikasi ialah :
• Formulir surat ( surat berkepala0
• Formulir sampul
• Formulir lembar disposisi
Formulir tesebut diatas sudah demikin umumhampir menjadi standar, bahwa organisasi tanpa adanya formulir diragukan eksistensinya dalam masyarakat. Formulir lain kedudukan pada umunya adalah sebagai alat yang memudahkan dan melancarkan pekerjaan, penulisannya bersifat bersamaan.
Standarisai penyelenggaraan pekerjaan kantor
Standarisai penyelenggaraan pekerjaan kantor meliputi dua jenis standar
a. Standar proses kerja
1. Bidang pengelolaan barang
2. Permintaan barang
3. Pembelian
4. Penawaran
5. Pesanan
b. Standar hasil kerja
Adalah waktu yang dipegunakan untuk menghasilkan sesuatu, jadi bukan dalan hal mutu. Pekerjaan yang dapat distandarriser ialah
• Pekerjaan pengetikan surat
• Pekerjaan penerimaan dan pembagian surat-surat masuk
• Pekerjaan pencatatan atau pengagendaan surat keluar

Produk-produk kantor

Formulir Kantor
Formulir kantor merupakan sehelai kertas yang menyediakan ruangan untuk memuat catatan-catatan , informasi atau instruksi-instruksi yang akan diteruskan kepada individu-individu, departemen atau perusahaan lain. Ada dua macam formulir kantor;
1. Formulir intern: adalah formulir-formulir yang digunakan didalam lingkungan sebuah kantor antara para pengawas, pegawai dan wakil-wakil sebuah perkantoran. Contoh formulir ini adalah : data mengenai penjualan, keterangan mengenai hasil pekerjaan pegawai.
2. Formulir ekstern: formulir-formulir yang digunakan dalam lingkungan kantor yang mana formulir tersebut dikirimkan kepada para langganan-langganan. Contoh formulir ini antara lain: faktur-faktur, dan memo-memo kredit.

Surat-Menyurat
Surat adalah salah satu sarana komunikasi yang dapat menghubungkan seseorang dengan orang lain, seseorang dengan kelompok, kelompok dengan kelompok atau kelompok dengan seseorang dalam jarak yang berjauhan. Dengan surat orang dapat memberitahukan, menanyakan, menyatakan, meminta, melaporkan atau menyampaikan buah pikiran lainnya kepada orang lain. Dengan surat orang dapat bekerja sama atau bertolong-tolongan. Surat dapat merintis persahabatan, membina hubungan yang telah ada, meningkatkan hubungan kerja sama dan mempererat hubungan batin manusia.
Sebaliknya, karena sepucuk surat hubungan batin antara sesama manusia dapat renggang atau terputus sama sekali. Bahkan harga diri si pembuat surat bisa jatuh di mata orang banyak. Surat yang tidak dikelola dengan baik sering merupakan senjata makan tuan (bumerang) bagi si pembuatnya. Sebab pada sepucuk surat selalu tercermin diri pribadi, sifat, watak dan isi jiwa si pemiliknya.
Dalam kenyataan sehari-hari surat telah mempermudah hubungan antara sesama manusia. Namun kenyataan juga membuktikan bahwa tak terhingga banyaknya surat dari suatu organisasi atau instansi yang kurang diindahkan oleh organisasi atau instansi lainnya hanya karena isi surat itu kurang simpatik. Banyak “lamaran kerja” seseorang yang ditolak oleh suatu perusahaan hanya karena adanya kesan yang kurang baik terkandung di dalam surat tersebut.
Isi surat yang kurang kontrol dapat menimbulkan salah tafsir, salah terima atau tidak dapat dipahami isinya sehingga si penerima surat merasa bingung atau tersinggung, bahkan bisa salah dalam mengambil sikap atau keputusan.
Oleh sebab itu, setiap orang yang akan membuat surat hendaklah terlebih dahulu memahami hakikat dari sebuah surat. Mereka harus mempelajari cara membuat surat, mengetahui ukuran surat, bahasa surat, kerapian surat dan aturan-aturan lain yang diperlukan untuk menulis dan mengirim sebuah surat.
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal bermacam-macam jenis surat. Bila kita tinjau dari berbagai segi akhirnya sebuah surat dapat dibedakan berdasarkan :
a. Wujud surat
b. Si pembuat surat
c. Isi surat
d. Keamanan isi surat
e. Ruang lingkup surat
f. Jumlah pembaca surat
g. Penyelesaian surat
h. Pengiriman surat
i. Pengertian umum

Laporan
Laporan merupakan sesuatu pernyataan tertulis yang didasarkan atas pengumpulan catatan-catatan dan biasanya menyatakan nilai yang disingkat. Secara garis besar dapat dinyatakn bahwa suatu laporan merupakan suatu pernyataan yang didasarkan atas catatan-catatan.
Laporan-laporan pada dasarnya memberikan keterangan-keterangan dan memberikan pokok intisari dari persoalan. Tanggung jawab manajer atas laporan
• Faham akan pentingnya laporan-laporan
• Menyediakan latihan-latihan dalam bidang penulisan laporan-laporan
• Mendistribusikan laporan-laporan khusus kepada yang membutuhkan



Pengertian kearsipan
Oleh karena yang menjadi pokok pembahasan dalam buku ini adalah Tata Kearsipan, maka terlebih dahulu akan diberikan penjelasan tentang pengertian arsip. Arsip (record) yang dalam istilah bahasa Indonesia ada yang menyebutkan sebagai “warkat”, pada pokoknya dapat diberikan pengertian sebagai : setiap catatan tertulis baik dalam bentuk gambar ataupun bagan yang memuat keterangan-keterangan mengenai sesuatu subyek (pokok persoalan) ataupun peristiwa yang dibuat orang untuk membantu daya ingatan orang (itu) pula”. Atas dasar pengertian diatas, maka yang termasuk dalam pengertian arsip itu misalnya : surat-surat, kwitansi, faktur, pembukuan, daftar gaji, daftar harga, kartu penduduk, bagan organisasi, foto-foto dan lain sebaginya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan, pasal 1 ayat a dan ayat b, menetapkan bahwa yang dimaksud dengan arsip adalah :
a. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-Lembaga Negara dan Badan- Badan Pemerintahan dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan
b. Naskah-naskah yng dibuat dan diterima oleh Badan-Badan Swasta dan atau perorangan, dalam bentuk corak apa pun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan. Selain dari pengertian di atas, arsip dapat diartikan pula sebagai suatu badan (agency) yang melakukan segala kegiatan pencatatan penanganan, penyimpanan dan pemeliharaan surat-surat/warkat-warkat yang mempunyai arti penting baik ke dalam maupun ke luar; baik yang menyangkut soal-soal pemerintahan maupun non-pemerintahan, dengan menerapkan kebijaksanaan dan sistem tertentu yang dapat dipertangg

Penyimpanan Arsip
Penyimpanan Arsip dapat didefinisikan sebagai penyimpanan surat-surat/dokumen-dokumen pada tempat y

Definisi motivasi

Definisi motivasi
Orang-orang tidak hanya berbeda dalam kemampuan melakukan sesuatu tetapi juga dalam motivasi mereka melakukan hal itu. " Motivasi orang bergantung pada kuat lemahnya motif yang ada. Motif berarti suatu keadaan di dalam diri seseorang (inner state) yang mendorong, mengaktifkan, menggerakkan, mengarahkan dan menyalurkan perilaku ke arah tujuan." (Koontz, 1990:115) Peranan manusia dalam mencapai tujuan tersebut sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi. Untuk menggerakkan manusia agar sesuai dengan yang dikehendaki organisasi, maka haruslah dipahami motivasi manusia bekerja pada suatu organisasi, karena motivasi inilah yang menentukan perilaku orang-orang untuk bekerja atau dengan kata lain perilaku merupakan cerminan yang paling sederhana dari motivasi. Adapun beberapa pengertian motivasi adalah sebagai berikut:
"Motivasi berarti sesuatu hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Jadi motivasi dapat pula diartikan faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu." (Manullang, 1982:76)
"Motivasi seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan jiwa dan jasmani untuk berbuat mencapai tujuan, sehingga motivasi merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku, dan di dalam pebuatannya itu mempunyai tujuan tertentu." (As'ad, 1995:45)
”Motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan proses pemberian dorongan bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi secara efisien." (Sarwoto, 1983:135)
Dari ketiga definisi tentang motivasi dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan dari apa yang dibutuhkannya. Dalam memotivasi karyawan, manager harus mengetahui motif dan motivasi yang diinginkan karyawan sehingga karyawan mau bekerja ikhlas demi tercapainya tujuan perusahaan.

Teori tentang motivasi
a. Teori Maslow
Salah satu teori motivasi yang paling banyak diacu adalah teori "Hirarki Kebutuhan" yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Maslow memandang kebutuhan manusia berdasarkan suatu hirarki kebutuhan dari kebutuhan yang paling rendah hingga kebutuhan yang paling tinggi. Kebutuhan pokok manusia yang diidentifikasi Maslow dalam urutan kadar pentingnya adalah sebagai berikut:
1) Kebutuhan Fisiologis (Basic Needs)
Misalnya sandang, pangan, papan dan kesejahteraan individu.
2) Kebutuhan akan Rasa Aman (Securily Needs)
Dikaitkan dengan kerja maka kebutuhan akan keamanan sewaktu bekerja, perasaan aman yang menyangkut masa depan karyawan.
3) Kebutuhan Afiliasi atau Akseptansi (Social Needs)
a) Kebutuhan akan perasaan diterima di mana ia bekerja
b) Kebutuhan akan perasaan dihormati
c) Kebutuhan untuk bisa berprestasi
d) Kebutuhan untuk bisa ikut serta
4) Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs)
Jenis kebutuhan ini menghasilkan kepuasan seperti kekuasaan, prestise, status dan keyakinan akan diri sendiri.
5) Kebutuhan Perwujudan Diri (Self-Actualization)
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan paling tinggi, yakni kebutuhan untuk menjadi orang yang dicita-citakan dan dirasakan mampu mewujudkannya. (Koontz, 1990:121)
b. Teori Dua Faktor Herzberg
Herzberg mengklaim telah menemukan penjelasan dua faktor motivasi yaitu:
1) Hygiene Factors, yang meliputi gaji, kehidupan pribadi, kualitas supervisi, kondisi kerja, jaminan kerja, hubungan antar pribadi, kebijaksanaan dan administrasi perusahaan.
2) Motivation Factors, yang dikaitkan dengan isi pekerjaan mencakup keberhasilan, pengakuan, pekerjaan yang menantang, peningkatan dan pertumbuhan dalam pekerjaan.
(Koontz, 1990:123)
c. Teori Kebutuhan ERG Alderfer
Teori ERG Alderfer (Existence, Relatedness, Growth) adalah teori motivasi yang dikemukakan oleh Clayton P. Alderfer. Teori Alderfer menemukan adanya 3 kebutuhan pokok manusia:
1) Existence Needs (Kebutuhan Keadaan) adalah suatu kebutuhan akan tetap bisa hidup sesuai dengan tingkat kebutuhan tingkat rendah dari Maslow yaitu meliputi kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman serta hygienefactors dari Herzberg.
2) RelatednessNeeds(Kebutuhan Berhubungan), mencakup kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. Kebutuhan ini sesuai dengan kebutuhan afiliasi dari Maslowdanhygiene factors dari Herzberg.
3) Growth Needs (Kebutuhan Pertumbuhan) adalah kebutuhan yang mendorong seseorang untuk memiliki pengaruh yang kreatif dan produktif terhadap diri sendiri atau lingkungan. Realisasi dari kebutuhan penghargaan dan perwujudan diri dari Maslow dan motivation factors dari Herzberg.(Koontz, 1990:121)

d. Teori Motivasi Ekspektansi
Teori motivasi ini diungkapkan oleh Vroom. Vroom mengemukakan bahwa orang-orang akan termotivasi untuk melakukan hal-hal tertentu guna mencapai tujuan apabila mereka yakin bahwa tindakan mereka akan mengarah pada pencapaian tujuan tersebut. (Koontz, 1990:123)

e. Teori Motivasi Klasik
Teori motivasi ini diungkapkan oleh Frederick Taylor yang menyatakan bahwa pekerja hanya termotivasi semata-mata karena uang. Konsep ini menyatakan bahwa seseorang akan menurun semangat kerjanya bila upah yang diterima dirasa terlalu sedikit atau tidak sebanding dengan pekerjaan yang harus dilakukan. (Griffin, 1998:259)
f. Teori X dan Y
Teori ini dikemukakan oleh Douglas McGregor. Ia membedakan 2 tipe pekerja yaitu X dan Y.
1) Teori X, menyatakan bahwa orang-orang sesungguhnya malas dan tidak mau bekerja sama.
2) Teori Y, menyatakan bahwa orang-o

Iklim kerja kantor

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Iklim kerja merupakan suatu kondisi atau keadaan suasana kerja yang berada di instansi dirasa nyaman, tenang, dan bebas dalam melakukan pekerjaan tanpa adanya rasa takut. Iklim kerja yang menyenangkan akan tercipta, apabila hubungan antar manusia berkembang dengan harmonis. Keadaan iklim yang harmonis ini sangat mendukung terhadap prestasi kerja pegawai. Dengan adanya suasana kerja yang nyaman dan tenang tersebut memungkinkan pegawai untuk bekerja lebih baik. Dalam suatu organisasi diperlukan juga adanya suatu motivasi kerja. Motivasi kerja ini bertujuan untuk mendorong atau memberikan semangat kepada pegawai yang kurang maksimal dalam bekerja. Hal ini dimaksudkan kepada para pegawai untuk selalu meningkatkan prestasi kerjanya, agar dapat melaksanakan pekerjaannya dan mencapai hasil pekerjaan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Untuk mengatur sikap/perilaku pegawai yang baik, maka diperlukan suatu sikap kedisiplinan. Sikap kedisiplinan ini bersifat memaksa dan wajib dipatuhi oleh semua pegawai sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. Dilihat dari sifatnya yang memaksa, maka dalam kedisiplinan ini terdapat sanksi-sanksi yang dikenakan sesuai dengan pelanggaran yang pernah dilakukan.
Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus-menerus. Produktivitas guru dapat ditinjau berdasarkan tingkatannya dengan tolak ukur masing-masing, yang dilihat dari kinerja tenaga kependidikan. Kinerja dapat diartikan sebai prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja hasil kerja atau unjuk kerja.
B. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan iklim kerja, seberapa tinggi motivasi kerja, seberapa tinggi disiplin pegawai, pengaruh iklim kerja terhadap disiplin pegawai, pengaruh motivasi pegawai, dan pengaruh antara iklim kerja dan motivasi kerja terhadap disiplin pegawai di Rancangan penelitian yang dipakai adalah rancangan deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Data penelitian dapat diperoleh dengan menggunakan instrumen angket. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif korelasional dengan teknik regresi.



BAB II
PEMBAHASAN

Iklim menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki dua arti. Pertama, iklim diartikan sebagai keadaan hawa (suhu, kelembapan, awan, hujan, dan sinar matahari) pada suatu daerah dalam jangka waktu yang agak lama (30 tahun). Kedua, iklim diartikan secara lebih umum yaitu suasana atau keadaan.
Pengertian Iklim kerja Menurut Suma’mur PK (1996: 84) iklim kerja adalah kombinasi dari suhu udara, kelembaban udara, kecepatan gerakan dan suhu radiasi. Kombinasi
keempat faktor tersebut bila dihubungkan dengan produksi panas oleh tubuh dapat
disebut dengan tekanan panas. Indeks tekanan panas disuatu lingkungan kerja
adalah perpaduan antara suhu udara, kelembaban udara, kecepatan gerakan udara,
dan panas metabolisme sebagai hasil aktivitas seseorang. Suhu tubuh manusia dapat dipertahankan secara menetap oleh suatu sistem pengatur suhu (Thermoregulatory system). Suhu menetap ini adalah akibat keseimbangan diantara panas yang dihasilkan didalam tubuh sebagai akibat metabolisme dan pertukaran panas diantara tubuh dengan lingkungan sekitar.
Dari suatu penyelidikan diperoleh hasil bahwa produktivias kerja manusia
akan mencapai tingkat yang paling tinggi pada temperatur sekitar 24 derajat.
Lingkungan kerja memainkan peran penting dalam menjaga efektivitas organisasi dan mempengaruhi kemampuan adaptasi dalam menghadapi perubahan.Sebagian besar mengakui pentingnya lingkungan kerja tetapi bisa jadi mereka kurang memahami, mengevaluasi bahkan mengubahnya. Lingkungan kerja dikenal juga sebagai iklim kerja apabila mengacu pada karakteristik sosiopsikologi dari setting pekerjaan. Lingkungan kerja meliputi sikap karyawan dalam melaksanakan tugas dan komunikasi mereka dengan rekan maupun atasannya. Setiap setting pekerjaan mengembangkan gaya dan iklim kerja tertentu, hal ini dipengaruhi oleh bagaimana suatu keputusan dibuat dan menentukan pola-pola interaksi di lingkungan kerja. Lingkungan kerja ditentukan oleh banyak faktor, meliputi kondisi fisik dan kebijaksanaan organisasi dalam setting pekerjaan serta karakteristik perilaku karyawan yang ada. Orang-orang yang memiliki pengalaman luas diberbagai organisasi dapat menjadi observer yang baik dalam mengamati pengaruh dari iklim organisasi. Peneliti, konsultan manajemen dan manager memahami bahwa setiap setting pekerjaan membentuk citra sendiri dan berbeda antara satu dan lainnya. Mereka melihat bagaimana lingkungan bekerja dan berdampak terhadap produktivitas karyawan serta efektivitas kelompok. Beberapa setting pekerjaan mendorong moral dan produktivitas karyawan, memberikan ruang hidup, memunculkan kepuasan dan prestasi dan dasar bagi tumbuhnya harga diri dan identitas personal.Setting pekerjaan yang lain dapat membuat ketidakpuasan dan putus asa, kaku dan kehilangan arah pekerjaan serta membuat perasaan karyawan terisolasi, membuat tekanan dan frustrasi.
Banyak permasalahan SDM yang dihadap oleh manager berkaitan dengan lingkungan kerja. Sebagai contoh stress kerja dan moral rendah sangat terkait dengan tekanan akibat proses interaksi baik sesama karyawan, dengan pelanggan, vendor, klien. Karyawan mengharapkan lingkungan kerja yang kondusif, adanya peluang untuk berkembangnya profesionalitas dilingk

System dan prosedur kantor

BAB I
1.DEFINISI SYSTEM
Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

Contoh :
• Sistem Komputer terdiri dari Software, Hardware, dan Brainware
• Sistem Akuntansi

1. Menurut LUDWIG VON BARTALANFY
Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

2. Menurut ANATOL RAPOROT
Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan
satu sama lain.

3. Menurut L. ACKOF
Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

4. Menurut GR. Terry
Jaringan dari beberapa prosedur yang di gabung dan dibuat untuk melakukan aktifitas utama

2. Karakteristik Sistem
 Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen system atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem ada subsistem yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya system tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai.
 Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu system dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu system menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
 Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.
 Penghubung (Interface) Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
 Masukan (Input) Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
 Keluaran (Output) Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk system komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
 Pengolah (Process) Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
 Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempnyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari system sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Perbedaan suatu sasaran (objectives) dan suatu tujuan (goal) adalah, goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis perusahaan, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem lainnya yang merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedaka.

BAB II


A. DEFINISI PROSEDUR KANTOR
Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan Warren D. Stallings, Jr., mendefinisikan prosedur sebagai berikut : Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan Apa (What) yang harus dikerjakan, Siapa (Who) yang mengerjakannya, Kapan (When) dik

Kamis, 15 Oktober 2009

resep masakan AYAM GORENG RENYAH (TORI NO KARAAGE)

Resep masakan AYAM GORENG RENYAH (TORI NO KARAAGE)

Rendam bumbu minimal 3 jam dan balut tepung sesaat akan digoreng. Santap selagi
hangat agar tetap renyah dengan mayones atau saus cabai botolan.

Bahan Resep masakan AYAM GORENG RENYAH (TORI NO KARAAGE):
  1. 500 g daging ayam (paha atau dada), potong-potong
  2. 50 g tepung beras
  3. 1 sdm tepung maizena
  4. minyak goreng
  5. jeruk lemon, potong-potong
  6. Perendam:
  7. 50 ml – 75 ml maggi seasoning
  8. 1 siung bawang putih, parut
  9. ½ cm jahe, parut
  10. ½ sdm air jeruk lemon/nipis
  11. ½ sdt gula pasir
Cara membuat Resep masakan AYAM GORENG RENYAH (TORI NO KARAAGE):

1. Perendam : Campur Maggi Seasoning dengan bumbu lainnya. Aduk rata.
2. Masukkan potongan ayam ke dalam bumbu Perendam. Aduk rata. Tutup wadah,
simpan dalam lemari es selama 1-3 jam.
3. Tiriskan daging ayam. Campur tepung beras dan tepung maizena hingga rata.
4. Gulingkan tiap potongan ayam ke dalam campuran tepung hingga terbalut rata.
5. Goreng dalam minyak panas hingga kering dan kecokelatan. Angkat dan tiriskan.
6. Sajikan hangat dengan jeruk lemon, saus cabai atau mayones botolan.
Untuk 6 orang

Selasa, 13 Oktober 2009

resep masakan AYAM GORENG TEPUNG (3)

resep masakan AYAM GORENG TEPUNG (3)
Bahan resep masakan AYAM GORENG TEPUNG (3):
  1. 1 ekor ayam ras, potong menjadi 10 bagian
  2. minyak untuk menggoreng
  3. Bumbu:
  4. 1 sdt jahe parut
  5. 1 sdt bawang putih parut
  6. ½ sdt merica bubuk
  7. ½ sdt garam
Lapisan:
  • 1 butir telur ayam, kocok
  • Tepung Bumbu, aduk rata:
  • 150 g tepung terigu
  • 1 sdm tepung beras
  • ½ sdt merica bubuk
  • 1 sdt bawang putih bubuk
  • ½ sdt garam
Cara membuat resep masakan AYAM GORENG TEPUNG (3):
1. Tiriskan ayam, aduk bersama bumbu dan diamkan selama 30 menit agar meresap.
2. Celupkan tiap potongan ayam dalam Tepung Bumbu hingga rata.
3. Celupkan dalam telur kocok lalu gulingkan dalam Tepung Bumbu hingga terbalut
rata.
4. Simpan dalam lemari es selama 30 menit.
5. Panaskan minyak banyak dalam panci di atas api sedang.
6. Goreng potongan ayam selama 3-4 menit hingga airnya keluar. Kecilkan api,
goreng kembalis elama 4 menit hingga agak kering.
7. Besarkan api untuk mengeringkan bagian luarnya, biarkan selama 3 menit. Angkat
dan tiriskan.
8. Sajikan hangat dengan saus cabai botolan.
Untuk 6 orang

Senin, 12 Oktober 2009

AYAM GORENG TEPUNG (1)

AYAM GORENG TEPUNG (1)
Bahan AYAM GORENG TEPUNG (1):
  1. 300 g daging ayam tanpa kulit dan tulang, potong 3x3 cm
  2. 1 siung bawang putih, parut
  3. minyak goring
  4. Pencelup:
  5. 1 butir telur ayam
  6. 100 ml air
  7. 1 sdt garam
  8. ½ sdt merica bubuk
  9. 100 g tepung terigu
Cara membuat AYAM GORENG TEPUNG (1):
1. Lumuri potongan ayam dengan bawang putih hingga rata.
2. Celupkan tiap potongan ayam dalam adonan pencelup.
3. Goreng dalam minyak panas dan banyak hingga kuning keemasan dan kering.
4. Angkat dan tiriskan. Sajikan hangat.
Untuk 4 orang

Minggu, 11 Oktober 2009

AYAM GORENG TEPUNG (2)

AYAM GORENG TEPUNG (2)
Bahan:
1 ekor ayam negeri, potong 8-10 bagian
1 sdt bawang putih parut
1 sdt jahe parut
1 sdt garam
2 putih telur ayam, kocok berbuih
minyak untuk menggoreng
Tepung Bumbu, aduk rata:
150 g tepung terigu
1 sdm tepung beras
1 sdt merica bubuk
2 sdt bawang putih bubuk
½ sdt jahe bubuk
½ sdt ketumbar bubuk
Cara membuat:
1. Lumuri potongan ayam dengan bawang putih, jahe, dan garam hingga rata.
Diamkan selama 1 jam agar meresap. Tiriskan hingga airnya habis.
2. Gulingkan ayam pada Tepung Bumbu hingga rata.
3. Celupkan dalam putih telur lalu gulingkan lagi dalam tepung bumbu hingga rata.
Diamkans elama 30 menit supaya agak kering.
4. Panaskan minyak banyak di atas api sedang. Goreng potongan ayam bertepung
hingga kering, dan matang.
5. Angkat dan tiriskan. Sajikan hangat dengan saus cabai botolan.

Jumat, 09 Oktober 2009

AYAM KREMES

Bahan :
1 ekor ayam, potong 8 bagian
50 gr tepung beras
1½ sdm tepung sagu/tepung tapioka
500 ml air
minyak goreng secukupnya
Bumbu halus :
8 siung bawang putih
1½ sdt ketumbar
2 cm kunyit
2 lembar daun salam
1 cm jahe
garam secukupnya
Pelengkap :
Sambal terasi
Lalapan
Cara membuat:
1. Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus hingga harum.
2. Masukkan ayam dan 300 ml air, masak hingga ayam matang dan air habis.
3. Angkat ayam, pisahkan dari bumbunya.
4. Campurkan bumbu ayam tadi, tepung beras, tepung sagu dan 200 ml air, aduk
hingga rata.
5. Panaskan minyak goreng, goreng ayam hingga berwarna kuning keemasan,
angkat dan tiriskan. Kemudian goreng campuran bumbu hingga kering dan
berwarna kuning kecoklatan, angkat dan tiriskan.
6. Sajikan ayam beserta gorengan bumbu, sambal terasi dan lalapan.

Rabu, 07 Oktober 2009

Semur Ayam

Semur Ayam, enak dengan rasa manisnya yang gurih dan aroma khas dari bumbu membuat Semur Ayam menjadi selera keluarga juga.

Bahan:

Ayam 1 ekor , potong menjadi 8 bagian.

Kecap manis secukupnya.

Santan dari 1/2 bh kelapa.--500cc

bawang merah 4 bh iris halus

Bawang putih 6 bh iris halus

Biji Pala 1/2 bh

Kayu Manis 2 cm

Cabe Merah Besar 2 bh iris serong besar.

garam, gula secukupnya.

Cara Memasak:

Ayam bumbui dengan garam dan merica diamkan 15 menit lalu goreng sampai 3/4 matang.

Tumis bawang merah dan putih dengan 2 sdm mentega sampai harum.

Masukan ayam goreng tadi, kecap amnis, biji pala, kayu manis, garam, gula, dan santan 500 cc, masak dnegan api sedang, sampai kuah mengental

Rabu, 30 September 2009

cara membuat AYAM GORENG MENTEGA

AYAM GORENG MENTEGA
Bahan:
1 ekor ayam, potong 8-10 bagian
2 siung bawang putih, parut
1 sdt garam
1 sdt merica bubuk
minyak goreng
75 g mentega
50 g bawang Bombay, cincang
4 siung bawang putih, cincang
2 cm jahe, cincang
1 sdm kecap asin
1 sdm kecap manis
½ sdt merica bubuk
2 batang daun bawang, potong 2 cm
2 buah jeruk limau, belah dua
Cara membuat:
1. Cuci ayam, tiriskan. Lumuri ayam dengan bawang putih, merica, dan garam hingga
rata. Diamkan selama 1 jam.
2. Panaskan minyak banyak di atas api sedang. Goreng potongan ayam hingga
kuning kecokelatan dan matang. Tiriskan.
3. Panaskan mentega hingga leleh. Tumis bawang Bombay, bawang putih, dan jahe
hingga harum.
4. Masukkan ayam, kecap asin, kecap manis, dan merica. Aduk hingga rata.
5. Tambahkan daun bawang, aduk hingga layu. Angkat.
6. Perciki air jeruk limau. Sajikan hangat.
Untuk 6 orang

AYAM GORENG TEPUNG

Bahan:
1 ekor ayam negeri, potong 8-10 bagian
1 sdt bawang putih parut
1 sdt jahe parut
1 sdt garam
2 putih telur ayam, kocok berbuih
minyak untuk menggoreng
Tepung Bumbu, aduk rata:
150 g tepung terigu
1 sdm tepung beras
1 sdt merica bubuk
2 sdt bawang putih bubuk
½ sdt jahe bubuk
½ sdt ketumbar bubuk
Cara membuat:
1. Lumuri potongan ayam dengan bawang putih, jahe, dan garam hingga rata.
Diamkan selama 1 jam agar meresap. Tiriskan hingga airnya habis.
2. Gulingkan ayam pada Tepung Bumbu hingga rata.
3. Celupkan dalam putih telur lalu gulingkan lagi dalam tepung bumbu hingga rata.
Diamkans elama 30 menit supaya agak kering.
4. Panaskan minyak banyak di atas api sedang. Goreng potongan ayam bertepung
hingga kering, dan matang.
5. Angkat dan tiriskan. Sajikan hangat dengan saus cabai botolan.
Untuk 6 orang

Tabungan Jobs dolar,adalahTabungan Publik Dolar intervensi Sebelum Cacat

Juan adalah seorang sopir pengiriman, tapi masalah kesehatan itu menempatkan dia di risiko kehilangan pekerjaannya. Diabetes nya kurang terkontrol dan telah menyebabkan borok kaki yang membuatnya sulit baginya untuk berjalan. Dia juga memiliki gangguan bipolar, yang tidak dikendalikan. Ketika ia bergabung dengan program Yah Bekerja di Harris County, Texas, Juan bekerja dengan seorang manajer kasus untuk mendapatkan sepatu ortopedi, untuk menerima dukungan dalam mengembangkan diabetes rencana diet dan olahraga, dan untuk membuat janji dengan seorang psikiater untuk membawa kondisi kesehatan mental terkendali. Akibatnya, Juan bisa terus bekerja penuh waktu sebagai sopir pengiriman dan menerima kenaikan gaji bagi kinerja yang luar biasa (Bohman, Stoner, & Chimera, 2009).




Bekerja Yah adalah bagian dari Peragaan untuk Mempertahankan Kemerdekaan dan Ketenagakerjaan, yang didanai oleh Centers for Medicare dan Medicaid Services. The DMIE adalah salah satu inisiatif federal sedang mengevaluasi dampak dari intervensi awal untuk orang dengan penyakit mental (sebelumnya intervensi dalam konteks artikel ini mengacu pada intervensi sebelum aplikasi untuk Manfaat Jaminan Sosial tetapi tidak termasuk serangan pertama intervensi).

Kebijakan federal menyediakan dukungan - melalui Cacat Jaminan Sosial Asuransi dan Keamanan Tambahan Asuransi - bagi orang-orang yang tidak lagi mampu bekerja. Program-program ini, pada gilirannya, bertindak sebagai gateway untuk asuransi kesehatan - Medicare dalam kasus SSDI dan Medicaid bagi mereka yang berkualitas untuk SSI. Jaring pengaman ini sangat penting bagi orang-orang yang terlalu cacat untuk bekerja. Setelah orang-orang yang memenuhi syarat untuk Jaminan Sosial Namun, mereka jarang bergerak turun, meskipun bukti kuat bahwa banyak orang dengan masalah kesehatan mental mau dan dapat bekerja. Orang-orang dengan penyakit mental sekarang merupakan yang terbesar dan paling cepat tumbuh kelompok penerima manfaat Jaminan Sosial cacat, dan setiap tahun hanya 1 persen orang yang memenuhi syarat untuk SSDI berdasarkan penyakit mental meninggalkan gulung dan kembali bekerja.

Yang DMIE mewakili istirahat dengan kebijakan yang ada. Tujuannya adalah untuk secara aktif mendukung orang-orang yang beresiko menjadi terlalu cacat untuk bekerja, sehingga mereka dapat tetap dalam pekerjaan mereka dan tidak berlaku untuk program-program kecacatan umum. Dua dari situs demonstrasi, Texas dan Minnesota, fokus pada orang dengan penyakit mental serius dan orang-orang dengan masalah kesehatan fisik kronis yang juga memiliki kondisi kesehatan mental. Bahan-bahan yang membentuk paket-paket layanan di Minnesota dan Texas mirip: asuransi kesehatan yang menyeluruh, termasuk layanan kesehatan gigi dan visi serta perilaku manfaat kesehatan; pekerjaan mendukung, dan sebuah "broker" yang bekerja dengan para peserta untuk membantu mereka mempertahankan pekerjaan mereka. Peran broker luas, tetapi dapat berkisar dari membantu peserta membuat janji pertemuan dengan seorang psikiater untuk menemukan tempat padanya untuk hidup untuk mengatur penitipan anak (Gimm & Weathers, 2007).

Hasil awal yang menjanjikan. Di Minnesota, DMIE intervensi yang terbukti efektif dalam meningkatkan klien 'akses ke layanan kesehatan, kesehatan dan status fungsional, stabilitas kerja, dan penghasilan. Hal ini juga mengurangi jumlah aplikasi untuk SSDI (Linkins & Brya, 2009). Analisis menunjukkan bahwa intervensi sebelumnya, seperti DMIE, bisa membuat keuangan yang sehat masuk akal bagi pemerintah federal serta untuk klien. Sebuah penelitian baru oleh Drake, Skinner, Bond, dan Goldman (2009) menyimpulkan bahwa penyediaan pelayanan kesehatan terpadu dan didukung perilaku pekerjaan kepada ketiga Jaminan Sosial pelamar dengan kondisi kesehatan mental untuk membantu mereka kembali bekerja dan tinggal dari gulungan kecacatan dapat menyimpan pemerintah $ 48 juta dalam menyediakan semua layanan yang diperlukan.

Salah satu tantangan mengadopsi pendekatan yang lebih komprehensif intervensi sebelumnya adalah tidak adanya bukti kuat tentang bagaimana secara efektif dapat mendukung orang-orang sebelum mereka menjadi penerima manfaat Jaminan Sosial. Federal DMIE adalah salah satu upaya untuk mengatasi kesenjangan bukti ini; Pemulihan Setelah itu, sebuah program Episode Skizofrenia awal adalah hal lain. RAISE adalah sebuah usulan baru dari National Institute for Mental Health yang akan diluncurkan musim panas ini. Bagi kebanyakan orang, yang pertama onset skizofrenia terjadi pada masa remaja atau awal dewasa. Muncul bukti menunjukkan bahwa campur tangan pada titik ini dapat mengurangi kemungkinan pasien akan mengembangkan skizofrenia berbunga penuh, namun para peneliti belum mencapai konsensus untuk intervensi awal pekerjaan yang terbaik. RAISE akan menguji dua set intervensi untuk menilai apakah mereka dapat secara efektif mencegah perkembangan kondisi dan mengurangi kecacatan jangka panjang sebagai akibat penyakit mental.

Penelitian telah menunjukkan peluang lain untuk intervensi awal untuk mencegah ketergantungan jangka panjang pada program-program kecacatan. Sebuah studi terbaru oleh Urban Institute menunjukkan bahwa hampir 14 persen dari penerima Bantuan Sementara untuk Keluarga yang Membutuhkan emosional atau memiliki masalah kesehatan mental (Loprest & Maag, 2009). Negara harus memenuhi kriteria partisipasi kerja yang ketat bagi penduduk TANF, dan partisipasi dalam perawatan kesehatan mental tidak memenuhi syarat sebagai partisipasi kerja. Akibatnya, sering kali dalam kepentingan negara untuk mencoba untuk memindahkan wanita dengan masalah kesehatan mental dan cacat lainnya ke SSI. Fokus pada intervensi sebelumnya, sebaliknya, akan berusaha untuk mengatasi kebutuhan kesehatan mental wanita pada TANF dan mendukung mereka kembali ke pekerjaan, mengikuti prinsip bahwa swasembada ekonomi adalah demi kepentingan terbaik keluarga mereka. Administrasi Jaminan Sosial saat ini sedang bekerja sama dengan Administrasi Anak dan Keluarga untuk melihat secara lebih mendalam-pada gerakan penerima manfaat antara TANF dan SSI.



Drake et al. (2009) menyimpulkan analisis mereka terhadap potensi tabungan dari intervensi sebelumnya dengan beberapa usulan kebijakan. Pertama, mereka berpendapat bahwa negara-negara menyediakan lapangan kerja dan mendukung layanan kesehatan mental di awal perjalanan penyakit mental. Inisiatif seperti RAISE DMIE dan menguji pendekatan itu. Kedua, mereka berpendapat bahwa asuransi kesehatan menjadi cacat delinked dari status. Dua rekomendasi sangat erat terhubung. Bagi orang-orang dengan segala macam kondisi kronis, termasuk penyakit mental, akses terhadap kesehatan adalah vital. Satu-satunya cara beberapa orang dapat mengakses kesehatan adalah untuk memenuhi syarat untuk manfaat cacat. Rasa takut kehilangan kesehatan kemudian menjadi penghalang utama untuk bergerak dari manfaat. Dalam hal ini, saat ini memperpanjang diskusi sekitar asuransi kesehatan kepada asuransi sangat penting. Sebelumnya intervensi hanya akan memegang jika pasien memiliki rute untuk mengakses layanan kesehatan yang tidak bergantung pada kualifikasi untuk tunjangan kecacatan.

Selasa, 29 September 2009

AYAM GORENG BAWANG

AYAM GORENG BAWANG
Ayam goreng selalu jadi favorit. Yang satu ini ayam direndam dengan bawang hingga
aromanya sangat gurih, Dilapisi tepung lalu digoreng hingga renyah. Santap selagi
hangat dengan saus cabai, sambal Bangkok atau saus asam manis favorit Anda.
Bahan:
500 g daging ayam tanpa tulang, potong-potong
minyak goring
Bumbu Perendam, aduk rata:
3 siung bawang putih, parut
3 butir bawang merah, parut
1 sdm kecap asin
½ sdt merica bubuk
1 sdt garam
Tepung Bumbu, aduk rata:
100 g tepung terigu
50 g tepung beras
1 sdm tepung maizena
1 sdt merica hitam bubuk
1 sdt bawang putih bubuk
½ sdt garam




Cara membuat:
1. Aduk potongan ayam dengan Bumbu Perendam hingga rata. Diamkan selama 1
jam agar bumbu meresap.
2. Gulingkan potongan ayam berbumbu ke dalam campuran Tepung Bumbu hingga
rata.
3. Goreng dalam minyak banyak di atas api sedang hingga kuning kecokelatan
dan kering.
4. Angkat dan tiriskan. Sajikan hangat.
Untuk 4 orang

Senin, 28 September 2009

resep masakan Ayam Cah Jamur






resep masakan Ayam Cah Jamur

Ayam Cah Jamur, masakan yang lezat khas dengan rasa jamurnya,....Ayam Cah Jamur cocok disajikan dengan sambal bawang putih....ehmmm
Bahan:
Ayam dada 1 buah potong tipis-tipis.
Jamur kalengan, potong menjadi 2 bagian.
Daun bawang 2 bh iris 1 cm
Bawang putih 3 bh haluskan.
Air 200cc

resep masakan Ayam Cah Jamur

Kecap asin 1 sdm
Kecap ikan 1sdm
garam dan gula , merica secukupnya.
Tepung sagu 1sdm dilarutkan dengan air.

resep masakan Ayam Cah Jamur

Cara memasak:
Bumbui potongan ayam dengan kecap asin, garam, merica diamkan dulu 1 jam.

Tumis bawang putih sampai harum masukan sedikit garam aduk potongan ayam sampai berubah warna masukkan jamur dan beri air, biarkan didih, beri bumbu kecap asin, kecap ikan, dan gula, merica.
Setelah semua matang dan sedap rasanya kentalkan dengan larutan tepung sagu dan taburi daun bawang.

resep masakan Ayam Cah Jamur

Sambal bawang putih: 1 buah bawang putih dan 3 bh cabe merah cingcang agak halus, berikan kecap asin 1sdm dan kecap ikan1sdt .

resep masakan Ayam Cah Jamur

Senin, 21 September 2009

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran rpp

Pendidikan adalah proses yang bersifat terencana dan sistematik, karena itu perencanaannya disusun secara lengkap, dengan pengertian dapat dipahami dan dilakukan oleh orang lain dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. Sebagai illustrasi dapat kita gunakan profesi seorang Insinyur bangunan. Rancang bangun yang disusunnya dapat dilaksanakan dengan baik oleh beberapa orang tukang bangunan dibantu dengan beberapa orang buruh bangunan. Mengapa? karena rancang bangun yang disusun Insinyur tersebut cukup lengkap dan operasional, sehingga seorang tukang yang tidak memiliki pendidikan teknik bangunan sekalipun dapat memahami dan melaksanakannya.
Pertanyaannya: apakah rencana pembelajaran yang telah disusun oleh guru selama ini sudah lengkap dan operasional? Kenyataannya, pada pengamatan terhadap dokumen RPP pada portofolio sertifikasi guru, umumnya hanya berisi langkah-langkah yang cenderung tidak operasional dan langkah tersebut cenderung bersifat kegiatan rutin. Belum tampak adanya spesifikasi langkah-langkah pembelajaran sesuai karakter mata pelajaran dan perkembangan peserta didik.
Seharusnya RPP tersebut disusun selengkap mungkin dan sistematis sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru lain. Terutama ketika guru yang bersangkutan tidak hadir, guru lain dari mata pelajaran serumpun dapat menggantikan langsung, tanpa harus merasa kebingungan ketika hendak melaksanakannya.
Pada hakekatnya penyusunan RPP bertujuan merancang pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tidak ada alur pikir (algoritma) yang spesifik untuk menyusun suatu RPP, karena rancangan tersebut seharusnya kaya akan inovasi sesuai dengan spesifikasi materi ajar dan lingkungan belajar siswa (sumber daya alam dan budaya lokal, kebutuhan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi). Pengalaman dari penilaian portofolio sertifikasi guru ditemukan, bahwa pada umumnya RPP guru cenderung bersifat rutinitas dan kering akan inovasi. Mengapa? diduga dalam melakukan penyusunan RPP guru tidak melakukan penghayatan terhadap jiwa profesi pendidik. Keadaan ini dapat dipahami karena, guru terbiasa menerima borang-borang dalam bentuk format yang mengekang guru untuk berinovasi dan penyiapan RPP cenderung bersifat formalitas. Bukan menjadi komponen utama untuk sebagai acuan kegiatan pembelajaran. Sehingga ketika otonomi pendidikan dilayangkan tak seorang gurupun bisa mempercayainya. Buktinya perilaku menyusun RPP dan perilaku mengajar guru tidak berubah jauh.

Acuan alur pikir yang dapat digunakan sebagai alternatif adalah:
1. Kompetensi apa yang akan dicapai.
2. Indikator-indikator yang dapat menunjukkan hasil belajar dalam bentuk perilaku yang menggambarkan pencapaian kompetensi dasar.
3. Tujuan pembelajaran yang merupakan bentuk perilaku terukur dari setiap indikator.
4. Materi dan uraian materi yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa agar ianya dapat mencapai tujuan pem¬belajaran.
5. Metode-metode yang akan digunakan dalam pembelajaran.
6. Langkah-langkah penerapan metode-metode yang dipilih dalam satu kemasan pengalaman belajar.
7. Sumber dan media belajar yang terkait dengan aktivitas pengalaman belajar siswa.
8. Penilaian yang sesuai untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.

Secara umum, ciri-ciri Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik adalah sebagai berikut:
1. Memuat aktivitas proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru yang akan menjadi pengalaman belajar bagi siswa.
2. Langkah-langkah pembelajaran disusun secara sistematis agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.
3. Langkah-langkah pembelajaran disusun serinci mungkin, sehingga apabila RPP digunakan oleh guru lain (misalnya, ketiga guru mata pelajaran tidak hadir), mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.

download rencana pelaksanaan pembelajaran rpp


Masukkan Code ini K1-5C72BY-A
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Jumat, 18 September 2009

JENIS LINGKUNGAN KERJA

Sedarmayanti (2001:21) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yakni : (a) lingkungan kerja fisik, dan (b) lingkungan kerja non fisik.

 Lingkungan kerja Fisik
Menurut Sedarmayanti (2001:21),
“Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun scara tidak langsung.
Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, yakni :
1. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan (Seperti: pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya)
2. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya :temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain.
Untuk dapat memperkecil pengaruh lingkungan fisik terhadap karyawan, maka langkah pertama adalah harus mempelajari manusia, baik mengenai fisik dan tingkah lakunya maupun mengenai fisiknya, kemudian digunakan sebagai dasar memikirkan lingkungan fisik yang sesuai.

 Lingkungan Kerja Non Fisik
Menurut Sadarmayanti (2001:31),
“Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan”.

Lingkungan non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan.
Menurut Alex Nitisemito (2000:171-173) Perusahaan hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antara tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang sama di perusahaan. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik, dan pengendalian diri.
Suryadi Perwiro Sentoso (2001:19-21) yang mengutip pernyataan Prof. Myon Woo Lee sang pencetus teori W dalam Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia, bahwa pihak manajemen perusahaan hendaknya membangun suatu iklim dan suasana kerja yang bisa membangkitkan rasa kekeluargaan untuk mencapai tujuan bersama. Pihak manajemen perusahaan juga hendaknya mampu mendorong inisiatif dan kreativitas. Kondisi seperti inilah yang selanjutnya menciptakan antusiasme untuk bersatu dalam organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan.

Kamis, 17 September 2009

Serial number (SN) ms office 2007

mungkin anda kehilanagan Serial number (SN) ms office 2007 anda dirumah???
dapatkan Serial number (SN) ms office 2007 disini,,,,
download

Selasa, 15 September 2009

manfaat buah sirsak

kita sudah mengenal bagaimana pentingnya akan gizi dari buah sirsak yang kita uraikan beberapa aktu yang lalu.. sekarang kita akan mengetahui apa sajakah gizi yang ter kandung dalam buah sirsak.

Selasa, 18 Agustus 2009

sirsat / sirsak / mulwo (bahasa jawa)


sirsat / sirsak / mulwo (bahasa jawa) adalah buah yang banyak mengandung khasiatnya...
dan dapat dibuat berbagai macam makanan dan minuman.

Peluang Bisnis Anda